Pembangunan Embung Kecil Didesa Banyu Mas Diduga Dikerjakan Asal Asalan Perencanaan Pekerjaannya Sangat di Ragukan

  • Whatsapp

Lampung Selatan,-Pembangunan Embung di Desa Banyu Mas,Diduga Dikerjakan Asal Asalan meski dipasang Banner Informasi proyek tersebut tidak dipasang Volume Panjang Lebar kedalaman galian,Luas lahan.Dan pekerjaannya sangat diragukan.

Proyek embung milik Dinas PUPR Lampung Selatan (Lamsel) yang terletak di Desa Banyu Mas Diwilayah Kecamatan Candipuro dinilai hanya menghamburkan anggaran negara,Pasalnya pembangunan embung kecil tersebut hanya untuk menampung air saat musim kemarau saja.

Kepada Wartawan,Sejumlah Warga mengaku tidak pernah merasa diundang apalagi dilibatkan.Enggak pernah merasa diundang apalagi dilibatkan enggak ada itu.”ucap Warga yang namanya minta dirahasiakan,Pada Sabtu (28/09/2024).

“Ya,sudah hampir berjalan 10 hari proyek embung ini,berdiri dilahan milik siapa belum jelas karena saya merasa tidak pernah diajak sosialisasi didesa atau dikabupaten,”terangnya.

Selain embung kan,masih banyak infrastruktur jalan yang rusak di kabupaten Lampung Selatan.Semestinya pemerintah lebih mengutamakan infrastruktur.ketimbang membuat bak penampungan air.

“Saya menilai proyek tersebut tidak sesuai perencanaan apalagi saat sekarang ini musim penghujan bisa jadi tanggul embung rentan jebol dan rusak”kata dia.

Pembangunan embung,Sambung dia semestinya dikerjakan dengan cara padat karya oleh masyarakat lokal di Desa setempat.

“Pengerjaan harus sesuai Surat Edaran Kementrian PUPR Republik Indonesia (SE) No.7 Tahun 2018 Tentang Pedoman Pembangunan Embung Kecil Dan Bangunan Air Penampung Lainya di Desa.”ucapnya lagi.

Pertanyaannya?”.berapa rincian Anggaran Belanja yang tertera dalam RAB Dan Lain lain Ini harus transparan karena proyek embung tersebut mengunakan uang Negara dari hasil uang pajak dari rakyat.

“Anggaran pembangunan embung kecil tersebut bernilai ratusan juta Bersumber dari Angaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD).Saya mentaksir pembangunan Embung Kecil tersebut hanya menghabiskan anggaran Rp.400 juta.”sebut dia.

Itukan bisa dihitung,dari mulai pembelian barang,upah,Sewa Alat Berat,BBM.Pasir Semen Dan Lain lain,”pungkasnya.

Dari pantauan sejumlah Wartawan Saat turun kelokasi,proyek embung kecil didesa tersebut Senilai Rp. 613.780.426,00,-(Enam Ratus Tiga Belas Juta Tujuh Ratus Delapan Puluh Ribu Empat ratus Dua Puluh Enam Rupiah).Dengan Nomor Kontrak :15/KTR/KONS-SDA/DPUPR-LS/APBD/2024,waktu pelaksanaan 120 Hari Dikerjakan oleh CV.Tree Putra Lampung Mandiri (TPLM).Adukan Semen tidak mengunakan mesin molen dikerjakan secara manual.

Target pekerjaan,ucap kepala Tukang harus selesai 30 hari.Ini baru dikerjakan 10 hari.dengan jumlah tenaga kerja 10 orang.

“Baru 10 hari kerja mas,targetnya sebulan atau 40 hari harus selesai ini perintah pak Mustopa,”terang Pak Sabar Saat ditemui dilokasi kepada sejumlah Wartawan.

Proyek embung,Sambung dia berdiri dilahan milik siapa dirinya (Pak Sabar ) tidak mengetahui karena dirinya hanya sebagai kuli bangunan.

Ya,Mandornya Pak Mustopa coba tanya aja kemaren dia dateng dengan orang PU,Kalau soal lokasi coba tanya sama kepala desa (Kades).”ujar dia.

Sampai berita ini diturunkan Pihak CV. Tree Putra Lampung Mandiri belum memberikan keterangan secara resmi Saat ditemui tidak ada dilokasi Sejumlah Media Hanya bertemu dengan kepala tukang bangunan. (Feki/Hen).

Follow me!

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *