Wabah Virus DBD ,UPT Puskemas Kaliasin HIMBAU Warga Terapkan 3M

  • Whatsapp

Alam Selatan,-Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti. Penyakit ini masih menjadi salah satu isu kesehatan masyarakat di Indonesia, dan tingkat penyebarannya termasuk yang tertinggi di antara negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Dari Informasi yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber bahwa penyakit DBD telah menjangkiti berbagai lapisan masyarakat, khususnya di Desa Waygalih, Kec. Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan.

Menindaklanjuti hal tersebut Pimpinan Redaksi Mediapromoter Yudi Pratama yang juga menjabat Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Lampung Selatan telah berkoordinasi dengan Kepala Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat
(KUPT) Puskesmas Kali Asin dr. Retno Suci Fadhillah terkait langkah-langkah tindak lanjut penanganan penyakit DBD tersebut.

Yudi Pratama mengatakan, bentuk koordinasi ini salah satu upaya wartawan untuk bersama-sama menyampaikan informasi kepada masyarakat terkait masalah kesehatan, apalagi saat ini di Desa Waygalih, Kec. Tanjung Bintang, Kab. Lampung Selatan banyak masyarakat yang terdampak penyakit DBD tersebut.

“Kami hadir sebagai kontrol sosial menjalankan tugas dan fungsi kami selaku wartawan, yang pastinya mengedepankan aspek-aspek kode etik profesi kami, ” ungkapnya.

Selanjutnya, penyakit DBD ini pun harus ditindaklanjuti dengan baik oleh pemerintahan desa setempat hingga di tingkat kabupaten, mengingat fakta bahwa banyak warga di Desa Waygalih terdampak penyakit DBD.

“Masyarakat Desa Waygalih banyak yang terdampak DBD, bahkan sampai ada yang meninggal dunia. Sangat miris jika terus menerus dibiarkan, ” tukasnya.

Menurutnya, aparatur desa memiliki peran penting, yang mana perangkat desa harus bisa mengambil langkah yang tepat untuk masyarakatnya.

“Janganlah terus menunggu sampai bertambah lagi korban jiwa, ” tegas Yudi.

Disisi lain dr. Retno Suci Fadhillah selaku KUPT Puskesmas Kali Asin melalui keterangan di pesan singkat WhatsAppnya mengatakan, sejauh ini pihaknya telah berkoorndasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Lampung Selatan dalam menindaklanjuti wabah DBD ini.

“Sebelumnya kami pun sudah mulai berjalan juga. Kami koordinasi juga dengan pihak-pihak dokter mandiri bila ada kecurigaan terhadap penyakit DBD, untuk dapat mengirimkan data ke PKM, sehingga PKM dapat trus me _-monitoring_ satu satu masyarakat yang sakit, ” katanya, pada Jum’at 8 Juni 2024.

Menurutnya pihak Puskesmas juga telah melakukan sosialisasi satu per satu dari rumah ke rumah dan menggunakan ambulan untuk situasi kedaruratan.

Mengenai tindak lanjut upaya preventif, lingkungan terkait digiatkan kembali gerakan 3M, yaitu Menguras, Mengubur, dan Menutup wadah-wadah yang berpotensi menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk aides aegypti.

“Yang memang harus dijalankan warga bukan hanya mengandalkan ke pemerintahan, (tapi juga) memantau jentik di tiap tampungan air masing-masing rumah. (Ada) kader juru pemantau jentik yang berasal dari warga itu sendiri, ” jelasnya.

Dr. Retno Suci Fadhillah pun menghimbau untuk masyarakat waspada terhadap mewabahnya penyakit demam berdarah yang ditularkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti.

Gejala penyakit DBD ini adalah adanya keluhan demam.

Demam pada hari pertama sampai hari ketiga akan cenderung tinggi dan turun pada hari keempat sampai keenam, namun pada hari keempat sampai keenam merupakan fase kritis yang ditandai dengan adanya kondisi badan yang terasa sangat lemas, sakit kepala, linu-linu, mimisan, gusi berdarah ataupun timbul bercak-bercak merah pada seluruh tubuh.

Apabila masyarakat ada yang memiliki gejala tersebut,maka diharapkan agar segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat atau dapat menghubungi Puskesmas Kali Asin, bagi warga di Desa Waygalih.

“Ayo kita bersama-sama perduli terhadap lingkungan kita agar kesehatan kita semua terjaga dan terhindar dari Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) ini, ” imbuh dokter Retno. (Rls).

Follow me!

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *