Sigap KUPT Puskesmas Merbau Mataram Datangi Rumah Adnan Balita 10 Bulan Penderita Lumpuh Otak

  • Whatsapp

Merbau Mataram,Lampung Selatan,-Kepala Unit Pelayanan Teknis (KUPT) Merbau Mataram Lampung Selatan, bersama bidan desa Dan aparatur desa tanjung baru kunjungi kediaman Adnan Balita 10 Bulan Penderita Lumpuh Otak.

Kepala UPT Puskesmas memberikan bantuan secara simbolis kepada keluarga Adnan Didusun Sakal RT 2/RW 9 Desa Tanjung Baru,Kecamatan Merbau Mataram,Kabupaten Setempat.

Kedatangan KUPT Merbau Mataram tersebut menindak lanjuti Dan membenarkan telah bertemu langsung dengan kedua orang tua Adnan yang bernama Marcelina Dan Mashudi warga desa tanjung baru,bahwa balitanya telah mengidap kelainan penyakit Cereblay Palsy butuh pengobatan sebelumnya pihak puskesmas melalui Ibu Asmara Anggota DPRD Kabupaten Lampung Selatan dari Fraksi PDI Perjuangan Wilayah merbau mataram telah mengurus BPJS JKN PBI yang dibiayai oleh pemerintah untuk dirujuk di RS Abdoel Moloek bahkan sudah ditangani rumah sakit,seminggu dua kali,namun untuk pengobatan Cereblay Palsy fisioterapi pengobatan Obat-obatanya tidak ditanggung BPJS,”kata KUPT Puskemas Merbau Mataram Ns.Habil,.S.Km.Saat di Wawancarai Awak media ini pada Minggu Siang (2/06/2024) pukul 11:30 Wib.

“Memang benar,apa yang dikeluhkan orang tua Adnan Marcelina dipemberitaan media butuh pengobatan fisioterapi kemudian ada Alat-alat bantu terapi yang dibutuhkan untuk Adnan karena alat tersebut tidak ditangung BPJS,”jelasnya.

Ini akan menjadi bahan untuk kita Koordinasikan kedinas kesehatan,kemudian rumah adnan pun tidak layak huni ini juga akan kita sampaikan kepada Bupati Lampung Selatan Pak H.Nanang Ermanto karena beliau mempunyai program bedah rumah,kemudian dari pihak desa juga saya arahkan untuk berkoordinasi untuk membantu mengurus persyaratan (Rumah Warga yang tidak layak) untuk program bedah rumah bisa melalui lintas sektoral Dan OPD Mudah-mudahan nanti bisa dibantu untuk program bedah rumah.

“KUPT berpesan, kepada Keluarga Adnan,apabila ada butuh bantuan lainnya saya sebagai kepala puskesmas segara akan koordinasikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan,”pungkasnya.

Ditempat yang sama,Ibu Adnan Marcelina mengucapkan terimakasih kepada KUPT Puskesmas Merbau Mataram pihak Desa Tanjung baru yang sudah peduli dan menyempatkan waktunya datang kegubuk Adnan.

“Terimakasih Kepada Ibu Asmara yang telah membantu mengurus BPJS Adnan,Terimakasih Pak Ns.Habil,.S.Kn,sudah datang dan menyempatkan waktunya untuk jenguk Adnan,”ucapnya.

Memang benar Adnan hanya bisa terbaring di kasur dengan usianya yang sudah 10 bulan, belum bisa duduk apalagi untuk merangkak Keadaan semakin terasa berat untuk keluarga, apalagi kami harus bolak balik ke rumah sakit setiap minggu untuk fisioterapi adnan dengan biaya di luar bpjs.

Biaya yang adnan butuhkan kurang lebih 20 juta untuk pembelian vitamin transport dan alat bantu terapi yang akan adnan pakai di rumah.

“Ya,untuk obat-obat bulan ini keluarga Marcelina tidak bisa menebus karena tidak memiliki biaya,ini resep penebusan obatnya,”ucap Marcelina Didepan Bidan Desa Dan Kepala UPT Puskesmas di ketahui pihak desa tanjung baru.

Keluarga Marcelina juga mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan media Wartawan yang tergabung di Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Lampung yang telah mengirim bantuan dana untuk pengobatan Adnan ke Rek.BCA 02.01.96.28.29 atas nama Marcelina.

Keluarga juga mengucapkan terimakasih,kepada Rekan-rekan media yang tergabung di Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Lampung selatan yang telah membantu mempublikasikan Kondisi Adnan.

Kepada Wartawan,Pitrah Kepala Seksi (KASI) Pelayanan Desa Tanjung Baru pihaknya mengatakan tidak mengetahui kronologis kesehatan Adnan Dan Rumah Adnan.

“Untuk kedepannya pak, mungkin pihak desa akan memprioritaskan,”ucap Pitrah Singkat.

Sementara Mashudi Orang Tua Adnan menambahkan anak keduanya memang sejak lahir mempunyai kelainan Careblai Palsy (Lumpuh Otak Dan Pengecilan Kepala).

Hal itu terungkap berdasarkan hasil Rontgen dari rumah sakit (RS) Abdoel Moloek kota bandar lampung.

“Seminggu dua kali,kami membawa Adnan bolak balik melakukan fisioterapi,jangankan untuk nebus obat untuk makan saja susah,”ucap Mashudi seraya mengelus dada.

Apalagi,Sambung Mashudi kata Dokter Abdoel Moelok besar kemungkinan Adnan tidak bisa berjalan seperti anak lainnya.karena didalam otak Adnan Ada Virus.

Saat ditanya berapa pendapatan dari pekerjaan kuli panggul ?”.Jawab Mashudi kadang dapat Rp.50 bang satu hari.Senin sampai Kamis.kalau hari Jumat kadang gak ada barang libur lagi enggak kerja lagi,”keluhnya.

Namun Mashudi tetap optimis dan terus berdoa kepada Allah Subhana Wata’ala Tuhan yang Maha kuasa “semoga Adnan” sembuh seperti anak-anak lainnya bisa berdiri dan berlari.

Mashudi juga berharap semoga ada Darmawan yang mau membantu mengulurkan tangan untuk kesembuhan buah hatinya.

Memang betul badan Adnan besar,Namun Hasil Rontgen secara medis bisa dilihat otak kepala Adnan makin lama makin mengecil.udah bang udah cari hutangan kesana kemari tapi hasilnya nihil,”ucap Mashudi sambil menangis.(Hen/Tim).

Follow me!

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *