Bandar Lampung,-Bidang K3 Perusahaan PT.San Xiong Steel,Mahmud meminta maaf atas ucapannya.Permintaan maaf tersebut terkait ucapan dirinya yang menyebut berita basi dan menuding turunnya bupati lampung selatan keperusahaan hanya politik.
“Secara pribadi saya minta maaf,”ucap Mahmud,di Kantor Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Way Dadi Sukarame,Kota Bandar Lampung,Pada Jumat (24/05/2024) siang.
Mahmud juga mengaku sudah dipecat dari perusahaan,karena perusahaan lagi banyak masalah,ditambah ada berita kayak gini”.
Pada sebelumnya,dalam chat WhatsApp dan Audio Rekaman (Voice Note) sangat jelas menyebut berita basi,dan menuding turunnya bupati hanya politik.
Gua minta maaf kalau sampai menyingung perasaan namun gua itu becanda karena gua kan kenal loe udah lama dari sejak Sekolah Dasar.Gua enggak baca berita gua lagi bawa truck terus gua kirim SMS Basi kemudian gua ngirim audio voice note,gua enggak kepikiran bakal sejauh itu.tapi mau gimana lagi udah diberitain nasi sudah jadi bubur ya mau gimana lagi.
Mahmud juga berkelit bahwa ucapan dirinya di audio rekaman (Voice Note) yang sebelumnya yang berbunyi kayaknya bupati turun hanya politik.
“Gua kan ngomong kayaknya,penutupan tanggal 13 dari disnaker kemudian ada berita bupati turun menutup sementara .karena sebelumnya serikat telah menghadap bupati.kayaknya itu politik,”kelit Mahmud kepada redaksi nusantara-online.co.id
Kalau gua salah Gua minta maaf gua enggak bermaksud nyinggung pers.kejadian tanggal 8 makanya gua ngomong gitu,basi dan enggak Update.”tukasnya.
Ditempat yang sama,HW Pemimpin Redaksi nusantara-online.co.id menyayangkan ucapan Mahmud Selaku Bidang K3 omongan nya asal bunyi Alias Asbun.padahal redaksi media ini hanya mengirim link berita,namun mendapat balasan yang tidak mengenakan.ada bahasa basi dan mahmud juga dalam audio rekaman (voice notnya) turunnya bupati hanya politik.
“Secara pribadi,saya sudah memaafkan MD namun secara profesi MD telah melukai hati dan profesi jurnalis.”tegas HW.
Lebih lanjut terkait ucapan MD yang serampangan itu tidak punya sopan santun sangat melukai hati saya secara profesi,kalau dia mengaku temen Sekolah dari sejak SD setidaknya ucapannya bisa dijaga ini sebaliknya tidak punya sopan santun.
“Bupati turun itukan tujuaannya baik,mengigatkan melalui pemberitaan itu supaya tidak produksi dulu sebelum adanya penyelesaian dengan pihak buruh.”jelas dia.
Keterangan MD,Sambung HW yang saya tulis sesuai chats SMS dan Audio rekaman (Voice Note) dan ada Bukti-buktinya.ini saya muat jawab Mahmud Oke.
Selain melukai profesi Jurnalis,MD juga menyebut berita basi dan menuding bupati turun hanya politik.
“Jadi tidak ada bahasa kayaknya,jadi jelas dan gamblang dalam Audio rekaman (Voice Note) tersebut mengatakan bupati turun hanya politik,maksud MD apa?”.
Dikonfirmasi terpisah,Ketua Korwil Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Kabupaten Lampung Selatan,Feki Harison menanggapi persoalaan tersebut,MD dinilai telah melukai profesi wartawan.Menyebut berita basi.kemudian menuding bupati turun hanya politik.
“Saya sudah dengar Audio Rekaman (Voice Note) tersebut namun dihapus.kemungkinan yang bersangkutan (MD) takut maka langsung dihapus.”terangnya.
Menurut Feki kalau dia merasa orang benar kenapa chat sms WhatsApp dan audio rekaman (Voice Notr) tersebut dihapus.
Seharusnya kalau dia MD mengaku teman dekat omongan nya enggak serampangan begitu alias asal bunyi oragan seperti tidak pernah sekolah.
HW hanya mengirim link berita namun berbalik mendapat balasan dan respon yang tak mengenakan.Mahmud menyebut berita basi dan menuding bupati turun hanya politik.
Kalau secara pribadi Hw mungkin sudah memaafkan.namun secara profesi hatinya merasa dilecehkan.
Harusnya MD meminta maaf secara publik bukan hanya kepada perorangan.namun MD juga harus meminta maaf kepada bupati lampung selatan.
“Ya,MD harus bisa mempertanggungjawabkan ucapannya itu karena sudah menuding bupati turun hanya politik.”tandasnya.
Didalam Audio Rekaman (Voice Note) sangat jelas tidak ada kata candaan.menyinggung bupati turun hanya politik.mulutmu adalah harimau mu itulah pepatah yang pantas didapat oleh seorang Mahmud yang omongan nya asbun alias serampangan dan tak miliki etika.”tegas Feki.(Tim).